Senin, 24 September 2012

AKTIVITAS 151

1. carilah bahan sebanyak mungkin tentang kelompok mayoritas dan minoritas! Apakah kedua kelompok itu juga termasuk kelompok sosial? Bagaimana hubungan antara keduanya?

Mayoritas ialah jumlah orang terbanyak yg memperlihatkan ciri tertentu menurut suatu patokan dibandingkan

Minoritas ialah kelompok sosial yang tak menyusun mayoritas populasi total dari voting dominan secara politis dari suatu kelompok masyarakat tertentu



Minoritas dapat pula merujuk ke kelompok bawahan maupun marginal. Minoritas sosiologis tak perlu bersifat numerik sebab dapat mencakup kelompok yang di bawah normal dengan memandang pada kelompok dominan dalam hal status sosial, pendidikan, pekerjaan, kekayaan, dan kekuasaan politik.
Istilah kelompok minoritas sering diterapkan bersama dengan wacana hak asasi manusia dan hak kolektif yang mengemuka di abad ke-20 an


mereka tersebut masuk kedalam bagian kelompok sosial karena terciptanya mayoritas dan minoritas adalah dengan cara beberapa orang menjadi kelompok, kelompok yang jumlahnya lebih banyak adalah kelompok mayoritas dan kelompok yang lebih sedikit adalah kelompok minoritas.

Hubungan antara keduanya adalah saling bertolak belakang karena mayoritas lebih menguasai dan kelompok minoritas cenderung sedikit.contohnya adalah dalam suatu kelas mayoritas menyukai musik rock dan yang lainnya atau minoritas menyukai musik dangdut

2. Amatilah masyarakat anda,bagaimana pola hubungan antarkelompok sosialnya? buatlah analisisnya dalam bentuk tulisan! anda bisa mengirimkan tulisan anda ke majalah sekolah atau ke surat kabar
menurut saya,Setelah diamati di masyarakat lingkungan sekitar,diketahui pola hubungan masyarakatnya memiliki pola hubungan in-group karena masyarakat lingkungan sekitar memiliki perbedaan yang drastis dengan kelompok masyarakat dengan yang lain
 

ANALITIKA HALAMAN 151


DI FATUULAN, GENERASI MUDA DAN TUA BERJARAK,
KEMUDIAN BERSAMA


Membicarakan pemuda seperti memacamk diri sendiri di depan kaca karena bagi kelompok yang lebih muda, kegiatan ini biasanya menggugah mereka untuk melakukan sesuatu yang lebih baik di waktu mendatang. Sebaliknya, bagi anggota masyarakat yang berusia tua, hal ini seperti mengkilas balik hidup mereka dan membandingkannya dengan yang sekarang. Hal itulah yang terjadi di Desa Fatuulan, 12 Agustus 2005 yang lalu, ketika sebanyak 154 anggota masyarakat berkumpul dan memperingati Hari Pemuda Sedunia.
Di desa uang terletak di kecamatan Kie ini, CWS Indonesia mengadakan pertemuan. Dalam pertemuan ini, dibentuk kelompok masing-masing yang mendiskusikan masalah-masalah kepemudaan yang terjadi di Desa Fatuulan., apa penyebabnya. dan bagaimana pemecahannya. Menarik sekali memperhatikan jawaban-jawaban yang terlontar, apalagi karena mereka yang berdiskusi, berasal dari generasi-generasi yang berbeda. Hal yang menjadi masalah bagi kelompok generasi muda ternyata berbeda jika dilihat dari kaca mata tokoh adat, tokoh agama, dan pemerintah.
Minuman keras misalnya, menempati prioritas pertama yang dianggap pemuda sebagai masalah, sedangkan bagi kelompok pemerintah dan tokoh agama masalah utama dalam masyarakat adalah masalah hamil di luar nikah. Mereka malah tidak melihat minum minuman keras sebagai masalah. Jadi, memang harus diakui, hal ini menunjukkan bahwa ada jurang yang cukup besar antara generasi muda dan tua.
Perbedaan pandangan antar generasi jugalah yang terlihat ketika mereka mendiskusikan masalah hamil sdi luar nikah. Pemuda melihat masalah itu sebagai kurangnya perhatian dari orangtua dan tidak adanya persetujuan dari orangtua atas pasangan yang dipilihnya. Sementara, kelompok yang lebih tua memandang bahwa masalah itu disebabkan oleh pemuda itu sendiri yang terlalu bebas bergaul, atau penipuan dari laki-laki yang meniru perempuan yang diincarnya. Lagi-lagi, tampak perbedaan sudut pandang antardua generasi ini. Demikian juga dari sisi solusi. Pemuda mengharapkan adanya komunikasi yang lancar dari orangtua untuk memecahkan masalah ini. Generasi tua umumnya mengambil jalan 'pembinaan' sebagai penyelesaiannya.
Nah, kasus di atas hanya secuil dari segudang fakta yang menggambarkan jarak antara pemuda dan generasi sebelumnya. Masih ada lagi hal lain, seperti pemuda merasa selama ini tidak dilibatkan dalam rapat-rapat desa. Hal ini kemudian ditanggapi positif oleh kelompok pemerintah dengan mengajak para pemuda untuk membentuk badan pengurus pemuda tingkat desa, sehingga aspirasi mereka tertampung.
Akhirnya, aktivitas yang berlangsung dengan kritis selama 6 jam dan diikuti 74 orang pemuda serta 90 generasi tua ini, ditutup dengan berdansa poloneis. Dansa poloneis merupakan tarian rakyat Timor, sebagai tanda kebersamaan antardua generasi, bukan untuk berjarak. 


1. Apa yang menjadi penyebab perbedaan cara pandang antara kelompok generasi tua dan kelompok generasi muda?

Biasanya, generasi tua cenderung berpikir konservatif (walau ada juga yang tidak). Mereka cenderung mempertahankan tradisi yang sudah dibangun sejak awal. Dan ketika generasi muda muncul untuk merubah tradisi tersebut, si generasi tua tidak setuju. Mereka berpendapat bahwa tradisi harus dipertahankan karena sudah sangat baik, sudah menjadi tradisi selama bertahun-tahun, dan mereka sudah bersusah-payah membangun dan memeliharanya. Mereka seperti tidak rela jika kerja keras mereka selama ini "dihancurkan" begitu saja oleh para generasi muda.

Sementara si generasi muda punya pandangan yang berbeda. Menurut mereka, jaman sudah berubah. Tradisi tak lagi sesuai dengan perkembangan dunia. Lagipula, mereka punya konsep yang - diklaim - jauh lebih baik.



2 . Bagaimana pola hubungan keduanya?


 Pola hubungan antara keduanya adalah bertimbal balik seperti air dan api.


3. Apa solusi terbaik agar kedua kelompok dapat hidup dinamis dan harmonis?
mungkin dengan cara di musyawarah kan dengan baik baik lalu di bereskan tanpa adanya emosi dengan begitu mungkin bisa saling mengerti antara generasi tua dan generasi muda kedepannya.